BEKAL KEMATIAN UNTUK SELAMANYA MULAI INVESTASI DARI DETIK-DETIK INI
BEKAL KEMATIAN UNTUK SELAMANYA MULAI INVESTASI DARI DETIK-DETIK INI
Oleh
Ustadz
Kasrim,A.Md,SE,M.TrU,MM
BEKAL KEMATIAN adalah bekal
yang harus dipersiapkan umat manusia selama hidup didunia sebelum datangnya
kematian yang akan mengahiri kehidupan dalam mempersiapkan bekal kematian.
Kematian pasti akan terjadi,
harta yang kita dapatkan dan jabatan yang kita peroleh, anak istri yang selama
hidup menyertai kita semuanya akan meninggalkan kita. Kecuali amalan kita yang
akan
menyertai kita sampai liang lahat.
Sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW yang artinya: “yang
mengikuti mayat itu ada tiga,yaitu: keluarga, harta benda dan amal
perbuatannya, yang dua kembali dan yang satu akan tetap bersamanya yaitu
keluarga dan harta bendanya kembali dan amal perbuatanya tetap bersamanya” (HR.
Bukhari dan Muslim)
Bekal kematian seperti apa yang harus manusia
persipkan? Apakah harta kekayaan yang melimpah akan membantu kita kelak
diahirat atau malah akan menjadikan kita celaka, lalu bagaimana islam memandang
tentang kekayaan? Apakah kita diwajibkan untuk menjadi orang kaya?
Ajaran islam banyak menjelaskan tentang alam Barzah setelah
azal menjemput manusia inilah fase awal untuk menuju kehidupan yang abadi, dan setelah kiamat terjadi manusia akan
dibangkitkan untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang telah dilakukan.
Bagi yang beruntung akan memiliki timbangan amal soleh yang lebih besar maka
balasanya surga, namun sebaliknya orang-orang yang tidak beriman dan kufur
terhadap nikmat Allah akan mendapat balasan neraka. Namun diantara orang kaya
dan orang miskin mereka semuanya beriman dan siapakah yang paling berhak
terlebih dahulu masuk surga?
Tidak ada yang dapat dipastikan dalam kehidupan ini kecuali
kematian, setinggi apapun pangkat,kedudukan, kekayaan dan ilmu yang ada pada
diri manusia maka manusia tidak akan bisa menghindar dari yang namanya
kematian. Namun walaupun kematian itu merupakan sesuatu yang pasti, semua
manusia pasti akan mengalaminya.
Tapi kenapa manusia masih banyak yang lalai dalam
mempersiapkan bekal kematian tersebut. Masalah kematian sendiri Allah telah
mengingatkan kepada manusia aga jangn lalai dalam mempersiapkan bekal menuju
kematian.
Allah mengingatkan manusia tentang kematian dalam Al-qur’an
surat Al-Jum’ah ayat 8 yang artinya: “katakanlah: “sesungguhnya kematian yang
kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu,
kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allah, yang mengetahui yang ghaib dan
yang nyata, lalu dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS.
Al-Jum’ah:8)
Seorang penyair arab yang bernama Soqhi memberikan nasehat
kepada kita tentang kematian dalam syairnya: “Persiapkanlah dirimu untuk berbuat
takwa, sebab kalau malam datang, anda tidak mampu menjamin apakah besok pagi
masih bisa hidup atau tidak, berapa banyak yang anda lihat, ada orang yang
sehat segar bugar, tapi secara mendadak meninggal dunia, namun sebaliknya,
banyak pula orang yang penyakitan tapi belum mati-mati.”
Ungkapan nasehat tersebut dapat kita simpulkan bahwa manusia
meski mempersiapkan diri menghadapi kematian. Secara umum manusia meninggal
dalam keadaan sakit, tertimpa musibah, dan dengan cara-cara yang lain
tergantung kehendak Allah dimana,kapan dan dengan cara apa kita akan dimatikan.
Sudahkah
kita mempunyai bekal
kematian tersebut? Karena itu ketahuilah bahwa bukan
kematian yang kita sesali atau kita takuti tapi yang harus
kita takuti adalah kira-kira apa yang sudah kita persiapkan dalam menghadapi
kematian tersebut.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 197 yang
artinya: “Berbekalah, dan sesungguhnya sebaik-baiknya bekal adalah taqwa dan
bertaqwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS. AlBaqarah:197).
Harta benda dan keluarga akan ditinggalkan apabila kematian
menjemput tapi ada bekal amal yang masih mengalir dan tak akan putus.
Rosullullah SAW bersabda yang artinya: “Apabila anak Adam telah meninggal dunia
maka terputuslah semua amalanya terkecuali tiga perkaya yakni, amal jariyah,
ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang mendoakanya.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
Dari hadis ini Rosullullah mengajarkan kepada kita tentang
bekal kita dalam menghadapi kematian. Tiga perkara amalan yang akan tetap
mengalir ketika manusia yang sudah meninggal yaitu:
1. AMAL
JARIYAH
Banyak bentuk amal jariyah yang dapat kita lakukan salah
satunya dengan melakukan sodakoh. Nilai sodakoh akan bernilai bertambah besar
jika kita mau menginfakka apa yang dicintainya. Sebagaimana Allah berfirman:
“Tidak termasuk satu kebaikan sehingga dia membelanjakan harta yang
dicintainya..” (QS. Al-Imran:92).
2. ILMU
YANG BERMANFAAT
Dalam islam menuntut ilmu
adalah suatu perkara yang wajib yang harus dipenuhi, sampai ada sebuah ungkapan
“tuntutlah ilmu sekalipun sampai negeri Cina”. Ada juga sebuah hadis yang
mengatakan bahwa “menuntut ilmu itu wajib hukumnya dari buaian hingga liang
lahat” hadis ini menggambarkan kepada manusia bahwa dalam islam menuntut ilmu
itu memiliki tempat tersendiri sehingga para ulama empat mashab berpendapat
menuntut ilmu itu wajib hukumnya. Pepatah Arab mengatakan yang
artinya: “Barang siapa yang menuntut ilmu kemudia dia tidak
mengamalkannya, maka ilmunya itu ibarat pohon yang tidak berbuah”
Maka dari itulah semua yang kita miliki harus diamalkan,
misalnya kita mengetahui wajibnya zakat tapi kita enggan untuk melaksanakannya.
Kitapun tau bahwa yang tidak mau menyantuni anak yatim itu merupakan yang
mendustakan agama namun justru kita malah menelantarkan anak yatim, ilmu yang
bermanfaat selain diamalkan juga diajarkan kepada orang lain.
Lihatlah ilmu para ulama seperti Imam Safi’i dan Imam
Ghozali meskipun sedah wafat berabat-abat lamanya tetapi kitab-kitabnya masih
dibaca hingga saat ini. Inilah yang disebut ilmu yang bermanfaat yang akan
terus mengalir pahalanya meskipun pemiliknya sudah wafat.
3. ANAK
SOLEH YANG MENDOAKAN ORANG TUANYA
Ketika seseorang meninggal, amalan yang akan tetap mengalir
pada mayit adalah doa anak soleh, tanpa didikan,arahan dan suritauladan yang
baik dari kedua orang tuanya maka jangan berharap kita mendapatkan anak yang
akan mendoakan kita saat kita sudah wafat. Karena itulah pendidikan dalam
keluarga sangat penting untuk mendapatkan keturunan yang soleh dan soleha yang
dapat mengalirkan pahala ketika orang tua sudah meninggal.
Kita sebagai manusia berharap bisa mati dalam keadaan
khusnul khotimah dan dalam keadaan dialam Barzah kita mendapatkan rahmat Allah,
maka mulai dari sekarang berbanyaklah bekal berupa amal soleh sehingga kita
bisa membawanya hingga alak Kubur.
Demikianlah pemaparan artikel
tentang BEKAL KEMATIAN semoga bermanfaat dan semoga setelah membaca artikel ini
kita menjdi orang yang lebih waspada dan lebih giat dalam mempersiapkan bekal
kematian yang akan kita bawa menghadap illahi robbi.
Komentar
Posting Komentar