Kisi-Kisi Ujian
Kompreherensif Manajemen |
1. Apa yang menjadi tujuan MSDM dalam
sebuah organisasi ? Jelaskan ! |
|
Jawab : |
|
Tujuan dari manajemen sumber daya manusia
menurut William. B Werther & Keith Davis adalah untuk meningkatkan
kontribusi produktif dari masyarakat terhadap suatu organisasi dengan
beretika dan cara yang bertanggungjawab secara sosial. Tidak hanya mencerminkan
kehendak manajemen senior, tetapi juga harus menyeimbangkan tantangan
organisasi, fungsi sumber daya manusia dan orang-orang yang terpengaruh. |
|
Pengaruhnya dalam sebuah organisasi
adalah karena sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang menentukan
efektifitas dan produktifitas organisasional. Intervering Variabel
menggambarkan kondisi internal perusahaan yang terlihat dari komitmen terhadap
tujuan perusahaan, motivasi, moral dan keahlian dalam kepemimpinan,
komunikasi, penyelesaian konflik, pengendalian keputusan, dan pemecahan
masalah. |
|
|
|
2. Siapa yang bertanggungjawab atas
pengelolaan dan pengembangan dalam organisasi bisnis ? |
|
Jawab : |
|
Tanggungjawab atas aktivitas manjemen SDM
berada di manajer operasional, profesional SDM, manejer puncak, menengah,
hingga supervisor. Ketika department SDM dibentuk dalam sebuah perusahaan
atau organisasi maka kalangan manajer operasional dan pakar SDM memiliki
tanggungjawab ganda terhadap kinerja karyawan. |
|
Manajemen SDM dengan peranan pentingnya
tersebut wajib bertanggung jawab atas beberapa bidang yang dinaungi oleh
departemennya. Berikut diantaranya: |
|
Bidang Pengorganisasian sumber daya.
Manajemen SDM harus bertanggung jawab atas kebutuhan karyawan, perekrutan
karyawan, dan pengembangan selanjutnya. Tanggung jawab ini harus dianalisa
sehingga terperinci dengan jelas. |
Bidang pengorganisasian tugas. Sebuah
perusahaan tentu harus memiliki struktur organisasi yang jelas berikut
desainnya untuk setiap departemennya. Manajemen SDM wajib bertanggung jawab
atas identifikasi terhadap keterampilan setiap individu karyawan, kompetesinya
seperti apa, fungsi pekerjaan yang dilakukannya apa, melakukan peninjauan
terhadap masalah yang dihadapi dan memberikan solusinya, serta untuk setiap
perubahan dalam organisasi harus siap memimpin jika dibutuhkan. |
Selain bertanggung jawab dalam perekrutan
mulai dari mengurusi pencarian hingga seleksi karyawan perusahaan, manajemen
SDM pun masih memiliki tanggung jawab yaitu dalam menilai kinerja dari
karyawan yang telah direkrutnya dan ia tentukan kriterianya. |
Peningkatan kinerja pun bisa dilakukan
dengan adanya pelatihan atau pembinaan dalam pengembangan kinerja. Proses
pelatihan ini wajib dipantau oleh manajemen SDM. |
Manejemen SDM yang mempunyai peranan
dalam memberikan upah kepada karyawan dituntut adil dalam memberikannya.
Tanggung jawab akan pemberian upah ini juga harus dirancang sistem
perencanaannya. Mulai dari pembagian hasil atau keuntungan berdasarkan kompetensi,
kinerja, kontribusi terhadap perusahaan, atau juga karena adanya insentif. |
|
|
|
3. Jelaskan apa hubungan antara
fungsi-fungsi managerial dan fungsi-fungsi operasional dalam MSDM ! |
|
Jawab : |
|
Fungsi manajerial terdiri dari : |
|
Bagi manajemen sumber daya manusia,
perencanaan berarti penentuan terlebih dahulu suatu program manajemen sumber
daya manusia yang akan membantu mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
perusahaan. |
Organisasi merupakan suatu alat untuk
mencapai tujuan. Bagi seorang manajer sumber daya manusia, membentuk suatu
organisasi haruslah dengan merencanakan hubungan antara pekerjaan dan
factor-faktor fisik, hubungan antara sesama kelompok dan hubungan antara
pimpinan secara keseluruhan. |
Fungsi ini meliputi bagaimana cara
melaksanakan pekerjaan atau bagaimana mengusahakan agar pekerja mau bekerja
sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan. |
Pengawasan adalah suatu fungsi manajemen
yang menyangkut masalah pengaturan terhadap berbagai kegiatan sesuai dengan
rencana manajemen sumber daya manusia yang dirumuskan. |
|
Sedangkan fungsi Operasional terdiri
dari: |
|
Fungsi pengadaan meliputi penetuan
program penarikan karyawan baik jumlah, jenis, maupun mutu atau kualitas
karyawan serta seleksi dan penempatannya. |
Pengembangan karyawan. Fungsinya adalah
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan melalui pelatihan
atau pendidikan yang dilakukan untuk melaksanakan kegiatan tertentu. |
Fungsi kompensasi berhubungan dengan
pemberian imbalan atau penghargaan yang adil dan layak bagi kehidupan manusia
dan diberikan kepada karyawan atas jasa atau pekerjaan yang telah diberikan
untuk mencapai tujuan organisasi. |
Funsi pengintegrasian berhubungan dengan
penyesuain keinginan individual karyawan dengan keinginan organisasi serta
masyarakat. |
Fungsi pemeliharaan berhubungan dengan
usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi para karyawan dan
pemeliharaan sifat yang menyenangkan. |
Pemutusan hubungan kerja. Fungsi
pemutusan hubungan kerja berhubungan dengan pemisahan karyawan dari
organisasi untuk mengembalikan sesuatu kepada masyarakat yang dapat berbentuk
pensiun, pemberhentian, pemecatan, atau penempatan diluar perusahaan |
|
4. Bagaimana peran dan konstribusi MSDM
dalam penyelesaian masalah tersebut ? |
|
Jawab : |
|
1. sebenarnya terdapat banyak sekali
permasalahan mengenai sumber daya manusia Indonesia, salah satu masalah SDM
di Indonesia yaitu kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas. |
|
Sumber daya manusia yang berkualitas
adalah SDM yang komperhensip dalam berpikir dan selalu mengantisipasi
tuntutan di masa depan, memiliki sikap positif, berperilaku terpuji, dan
berwawasan, serta memiliki kemampuan, keterampilan , dan keahlian yang sesuai
dengan kebutuhan di berbagai bidang serta sektor pembangunan. Salah satu
faktor yang mempengaruhi kualitas SDM ini adalah rendahnya tingkat
pendidikan, hal ini dapat disebabkan oleh kualitas siswa masih
rendah,pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan
aturan UU Pendidikan yang kacau. |
|
1. Salah satu konstribusi MSDM dalam
memberikan solusi dapat berupa : |
|
Perusahaan harus secara komprehensif
mengatasi masalah tenaga kerja dan kepemimpinan secara berkala. |
Perusahaan harus membuat kegiatan program
pengembangan keterampialandan keahlian untuk para pegawai baru dan para
pemimpin perusahaan. |
Perusahaan harus melakukan pendekatan
yang dapat digunakan untuk perencanaan tenaga kerja (rekrutmen, pelatihan,
pengembangan karir manajemen, merek perusahaan, keahlian pekerja, dan sistem
meritokrasi). |
Pemerintah dan pihak swasta harus
memberikan bantuan pelatihan. |
Pemerintah dan pihak swasta memberikan
bantuan modal. Bantuanmodal itu diharapkan bisa menjadi tambahan masyarakat
dan sumberdaya manusia untuk menggerakan usahanya atau membuka usaha baruyang
dapat banyak menyerap tenaga kerja. |
Perusahaan harus memberikan pelatihan
keterampilan teknologi terbaru secara berkala kepada seluruh tenaga kerja
yang berkerja di perusahaan tersebut. |
Perusahaan memberikan beasiswa pendidikan
kepada seluruh karyawan diperusahaan tersebut untuk melanjutkan pendidikannya
ke jenjang perguruan yang lebih tinggi. |
Perusahaan memberikan dana kesejahteraan
kepada seluruh karyawannya supaya kesejahteraan karyawannya terjamin. |
Pemerintah dan perusahaan harus
menyediakan sarana dan prasarana untukmelatih ketermpilan para karyawannya. |
|
|
|
5. Jelaskan hubungan misi organisasi dan
pengelolaan SDM |
|
Jawab : |
|
Menurut Drucker (2000:87), Pada dasarnya
misi merupakan alasan mendasar eksistensi suatu organisasi. Pernyataan misi
organisasi, terutama di tingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud
aktivitas bisnis perusahaan. Pernyataan misi merupakan sebuah kompas yang
membantu untuk menemukan arah dan menunjukkan jalan yang tepat dalam rimba
bisnis saat ini. Tujuan dari pernyataan misi adalah mengkomunikasikan kepada
stakeholder, di dalam maupun luar organisasi, tentang alasan pendirian
perusahaan dan ke arah mana perusahaan kan menuju |
|
Misi organisasi merupakan pernyataan
manajemen puncak tentang gambaran seluruh organisasi. Hubungan MSDM dengan
misi adalah untuk memastikan organisasi dilengkapi dengan karyawan yang
memiliki kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan untuk menyelesaikan
tugas sesuai misi yang diterapkan. |
|
|
|
6. Berikan contoh kegiatan MSDM yang
mencerminkan respon terhadap perkembangan perekonomian ! |
|
Jawab : |
|
Contoh sumber daya manusia terhadap
kebijakan strategis ekonomi dan tenaga kerja dalam RPJMN 2015-2019
dalam Kebijakan pembangunan sumber daya manusia dalam menghadapi fase bonus
demografi menuju tahun 2025-2035 (Ir. Suharti, MA, Ph.D :2015): |
|
Peningkatan iklim investasi dan iklim
usaha melalui kepastian hukum , penyederahaan perijinan investasi, insentif,
dan fasilitas investasi. |
Peningkatan investasi dan inklusif
melalui pengutamaan peningkatan investasi; penyebaran investasi di daerah
yang lebih berimbang; dan pengembangan investasi lokal dan investasi keluar |
Memperluas lapangan kerja melalui
memperkuat daya saing tenaga kerja dalam memasuki pasar tenaga kerja secara
global |
Mengembangkan ekonomi kreatif |
Pelaksanaan SJSN bagi para pekerja |
Mendorong kerja sama ekonomi
internasional yang lebih selektif dengan mengutamakan kepentingan nasional
dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan khususnya
melalui peningkatan ekspor, pariwisata, dan investasi bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat. |
Peningkatan iklim ketenagakerjaan yang
lebih kondusif |
Memperluas kerjasama dalam rangka
melindungi hak dan keselamatan tenaga migran. |
|
Selain di atas sangat perlu di pahami dan
di mengerti yaitu : |
|
1. Konsep dasar MSDM |
A. Pengertian Manajemen adalah seni
penyelesaian pekerjaanmelalui orang lain atau pencapaian tujuan yang sudah
ditentukan sebelumnya dengan menggunakan orang lain/ilmu/seni yang mengtur
SDA dan SDM. |
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
proses pemnpaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainya secara efektif
dan efisien dalam pencapaian tujuan tertentu. (melayu Hasibuan). |
B. Pengertian SDM adalah kemampuan
terpada dari daya pikir Dan daya fisik yang dimiliki indipidu. (melau
hasibuan). |
C. Pengertian MSDM adalah ilmu dan seni
mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektip dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan karyawan dan masyarakat (Drs. Melayu
Hasibuan).MSDM adalah Suatu perenacanaan, pengorganisasian, pelasanaan dan
pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa,
pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi (anwar Prabu). |
MSDM adalah penaariakan, seleksi,
pengembangan pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai
baik tujuan individu maupun kelompok. |
D. Pungsi MSDM menurut (Malayu Hasibuan) |
a. Perencanaan (human resorce planning).
Adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai
dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan. |
b. Pengorganisasian adalah suatu kegiatan
untuk mengorganisasi semua karyawan denganmenetapkan pembagiankerja, hubungan
kerja, delegasi wewenang, integrasi dan koordinasi dalam bagian organisasi. |
c. Pengarahan (directing) adalah kegiatan
semua mengarahkan karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja serta efisien
dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, kaaryawan dan masyarakat. |
d. Pengendalian (controling) adalah
kegiatan pengendalian semua karyawan agar mentaati peraturan-peraturan
perusahaan dan bekrja sesuia dengn rencana. |
e. Pengadaan proses penarikan, seleksi,
penempatan dan orientasi dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesui
dengan kebutuhan perusahaan. |
f. Pengembangan proses penempatan
keterampilan teknis, konseptual dan moral karyawan melalui pendidikan dan
pelatihan |
g. Kompensasi pemberian balas jasa
langsung (direct) dan tidak langsung (indirect) uang dan barang kepada
masyarakat sebagai imbalan balas jasa yang diberikan kepada perusahaan. |
h. Pengintegrasian adalah kegiatan untuk
mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan agar tecipta
kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan. |
i. Pemeliharaan kegiatan untuk memelihara
dan atau mengingatkan kondisi pisik dan loyalitas karyawan agar mereka tetap
mau bekerja sama sampai pensiun. |
j. Kedisiplinan adalah pungsi mSDM dan
kunci yang terpenting terwujudnya tujuan karna disiplin yang baik sulit
terwujud yang maksimal. |
k. Pemberhentian adalah putusnya hubungan
kerja seseorang dari suatu perusahaan. |
E. Model-model kerja |
a. Model ketatausahaan (clerical model)
departemen SDM bersipat positif dan rutin untuk memperoleh data, laporan dan
memelihara data dan laporan. |
b. Model legal (legal model) model
yangmengutamakan aspek hokum yang meliputi negosiasi kontrak, pengawasan dan
kepatuhan terhadap aturan. |
c. Model financial adalah model yang
mengutamakan member tekanan kepada besarnya biaya pemeliharaan. |
F. Pendekatan MSDM |
a. Pendekatan mekanis adalah mengganti
peranan tenaga kerja manusia dengan tenaga mesin untuk melakukan suatu
pekerjaan. |
b. Pendekatan paternalis manajer untuk
mengerahkan bawahannya bertindak seperti bapak terhadap anak-anaknya. |
c. Pendekatan social adalah memandang
bahwa organi perusahaan adalah suatu sistem yang komplek dan beroprasi dalam
lingkungan yang komplek yang bias disebut sebagai sistem yang ada diluar. |
G. Komponen-komponen MSDM |
a. Pengusaha adalah orang yang
meninvestasikan modalnya untuk memperoleh pendapatan dan besarnya pendapatan
itu tidak menentu tergantung pada laba yang dicapai perusahaan tersebut. |
b. Karyawan adalah merupakan kekayaan
utama suatu perusahaan karna tanpa keikut sertaan mereka aktivitas perusahaan
akan ter jadi. |
c. Pimpinan atau manajer adalah seseorang
yang menggunakan wewenang kepemimpinannya untuk mengerahkan orang lain untuk
tanggung jawab dalam pekerjaan tersebut dalam pencapaian suatu tujuan. |
H. Persamaan dan perbedaan MSDM dan
Manajer Personalia |
a. Persamaan : |
keduanya merupakan ilmu mengatur
masnusia. |
merupaka ilmu yangmengatur unsure manusia
dalam suatu organisasi dalam mendukung terwujudnya tujuan. |
b. Perbedaan : |
Manajer personalia dikaji dengan mikro
sedangkan MSDM dikaji dengan makro |
Manajemen personalia menganggap karyawan
adalah faktor produksi jadi harus dipelihara dengan baik |
Manajemen personalia pendekatan secara
klasik dan sedangkan MSDM secara modern |
2. Pengadaan tenaga kerja |
A. Analisis jabatan |
b.1. Pengertian analisis jabatan adalah
suatu peruses untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi yang
berhubungan dengan setiap jabatan dan diperoleh dan dicatat |
b.2. Deskripsi dan spesipikasi jabatan
pengertian dan contohnya |
Deskripsi jabatan: informasi tertulis
menguraikan tugas dan tangggung jawab kondisi pekerjaan hubungan pekerjaan da
aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu pada suatu organisasi. |
Spesipikasi jabatan: uraian persaratan
kualitas minimum orang yang biasa diterima agar dapat menjalankan suatu
jabatan dengan baik dan kompeten. |
b.3. Tujuan analisis jabatan adalah
memberikan gambaran umum terhadap suatu jabatan. |
b.4. Tahap-tahap dasar analisis jabatan |
Tahap 1: pengumpulan latar belakang
informasi, pada tahap ini dikumpulkan informasi dan membedakan pengujian
informasi yang ada serta dibuat juga deskripsi jabatan bagian informasi
tentang gaji. |
Tahap 2: pemilihan kedudukan yang
refrensif. |
Tahap 3: data analisis jabatan. |
Tahap 4: pengembalian deskripsi jabatan. |
b.5. Aspek yang diperhatikan dalam
analisis jabatan |
Nama jabatan |
Metode dan prosedur kerja masa kini |
Kondisi pisik dan lengkungan kerja |
Hubungan antara pekerjaan yang satu
dengan pekerjaan yang lainnya |
b.6. Langkah utama dalam analisis jabatan |
Menentukan penggunaan hasil informasi
analisis jabatan |
Mengumpulkan informasi tentang latar
belakang |
Menyeleksi muwakal lorang yang
dianalisis |
Mengumpulkan informasi analisis pekerjaan |
Meninjau informasi dengan pihak-pihak
yang berkepentingan |
Menyusun uraian pekerjaan dan spesifik
pekerjaan |
Meramalkan/memperhitungkan perkembangan
perusahaan |
b.7. Jenis analisis jabatan |
Analisis jabatan tradisional |
Analisis jabatan berorientasi hasil |
b.8. Keguanaan informasi analisis
jabatan. |
Perekrutan dan seleksi: memberikan
informasi tentang uraian pekerjaan dan syrat-syrat karyawan yang diperlukan
untuk melaksanakan pekerjaan. |
Kompensasi: informasi tentang pemahaman
yang jelas tentang latar belakang (pendidikan, usia, pengalaman) orang yang
akan menduduki jabatan itu, sehingga perusahaan dapat menentukan gajihnya. |
Evaluasi jabatan: informasi analisis
jabatan memberikan pemahaman yang jelas mengenai berat ringannya
pekerjaan,besar kecilnya resiko yang dihadapi pekerja, sulit mudanya
mendapatkan personil. |
Penilaian perestasi kerja: merupakan
upaya membandingkan perestasi actual pegawai dengan perestasi kerja yang
diharapkan dirinya. |
Latiahan: informasi analisis pekerjaan
kan digunakan untuk merangsang program latihan dan pengembangan. |
Peromosi dan pemindahan: informasi
analisis peker jaan akan digunakan untuk menbantu menentukan peromosi
ataupunpemindahan karyawan. |
Organisasi: informasi jabatan yang
diperoleh dari analisis pekerjaan seringkali memberikan petunjuk bahwa
organisasi yang ada perlu diperbaiki |
Pemerkayaan pekerjaan: informasi analisis
digunakan untuk memperkaya pekerjaan pada suatu jabatan |
Penyederhanaan pekerjaan: informasi
analisis digunakan untuk penyederhanaan pekerjaan atas spesialisasi
pekerjaan. |
Penempatan: informasi analisis digunakan
untuk penyederhanaan pekerjaan atas spesialisasi pekerjaan. |
Peramalan dan perekrutan: analisis
pekerjaan digunakan untuk peramalan tenaga kerja yang akan dibutuhkan
perusahaan. |
Orientasi dan induksi: info pekerjaan
digunakan untuk orientasi dan induksi bagi karyawan baru bagi sejarah
perusahaan. |
B. Perencanaan SDM |
1. Pengertian perencanaan SDM adalah
peruses penentuan kebutuhan tenaga kerja dan berarti memprtemukan hal
tersebut pelaksanaannya berintegrasi dengan rencana organisasi |
2. Penyebab timbulnya permintaan SDM |
Lingkungan ekternal: ekonomi, sisial,
hokum, politik ternologi persaingan |
Organisasi: rencana dan strategis,
anggaran, forcast penjualan dan peroduksi, Desain organisasi, Perluasan usaha |
Persediaan karyawan: pensiun, permohonan
berhenti, diberhentikan, kematian |
3. Analisis kebutuhan SDM tingkat absensi
dan tingkat turn over. |
Tingkat absensi dilihat dari: nama-nama
orang yang sering absen, alasan ketidak hadiran, kelompok jenis kelamin,
kelompok umur, hari tidak masuk kerja. |
Rumus tingkat absensi |
Turn over perbandingan antara masuk dan
berhentinya karyawan dalam suatu perusahaan |
Rumus turn over |
4. Teknik peramalan SDM |
C. Penarikan tenaga kerja |
1. Pengertian penarikan pegawai: peruses
pencairan dan pemikatan calon karyawan yang mampu untuk melamar sebagai
karyawan. |
2. Dasar penarikan pegawai: |
Penentuan dasar penarikan berpedoman pada
spesipikasi jabatan berdasarkan peraturan pemerintah |
Penentuan sumber-sumber penarikan dari
dalam perusahaan) karyawan yang akan mengisi lowongan kerja dari dalam
perusahaan tersebut melaui peromosi, tranper pegawai demosi. |
3. Sumber-sumber penarikan pegawai |
Sumber internal |
Sumber external(luar): karyawan yang
akanmengisi jabatan yang lowong dilakukan dengan penarikan dari sumber-sumber
tenaga kerja diluar perusahaan melalui iklan dimedia masa, lembaga
pendidikan, depnaker, lamaran-lamaran kerja yang masuk |
4. Kendala-kendala penarikan pegawai: |
Kebijakan organisasi meliputi: peromosi,
kebijakan organisasi, kompensasi penerimaan tenaga local. |
Rencana SDM |
Kondisi pasar tenaga kerja |
Kondisi lingkungan external |
Persaratan jabatan |
Kebiasaan pelaksanaan penarikan |
5. Metode dan saluran penarikan pegawai |
Metode penarikan |
Metode terbuka: dimana ketika penarikan
dilakukan diinformsikan secaraluas dan diinformasikan dengan memasang iklan
pada media masa. |
Metode tertutup: metode ketika penarikan
hanya diinformasikan kepada karyawan atau orang tertentu saja. |
D. Seleksi Pegawai |
1. Pengertian seleksi: suatu kegiatan
pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima/ditolak menjadi karyawan
perusahaan seleksi ini didasarkan kepada spesifikasi tertentu. |
2. Tenik seleksi pegawai |
langkah seleksi pegawai: surat lamaran-
pengisian blangko lamaran- pemeriksaan referensi- wawancara pendahuluan-tes
penerimaan- tes psikologi- tes kesehatan- wawancara akhir atasan langsung-
pemutusan diterima/ditolak. |
3. Pendekatan-pendekatan seleksi pegawai |
4. Tingkatan seleksi |
3. Pengembangan tenaga kerja |
A. Pendidikan dan pelatihan |
1. Pengertian pendidikan suatu proses
pendidikan jangka panjang yang melaui prosedur sistematis dan terrganisir
dimana pegawai manajerial mempelajaripengetahuan konseptual dan teoritis guna
mencapai tujuan umum. |
Pengertian pelatihan: peruses pendidikan
jangka pendek, yang menggunakan sistematis dan terorganisis dimana pegawai
manajerial mempelajari pengetahuan da keterampilan teknis dalam tujuan
terbatas. |
Perbedaannya: |
2. Komponen pendidikan dan pelatihan |
Sasaran dan tujuan harus didapat |
Para pelatih pematerai |
Metode harus sesuai dengan kemampuan
pegawai |
Materi harus sesuai dengan tujuan |
Peserta harus sesuai dengan kulipikasi
persaratan |
3. Analisis pendidikan dan pelatihan: |
Analisis organisasi: kepuasan kerja, turn
over, kepuasan pegawai, kartu penelitian. |
Analisis job dan tugas: pengetahua, sikap
pegawai terhadap pekerjaan |
Analisis peribadi |
Kebutuhan individu dan kelompok |
4. tujuan pendidikan dan pelatihan: |
produktivitas kerja |
efisiensi |
kerusakan |
kecelakaan |
pelayanan |
moral |
karir |
konseptual |
kepemimpinan |
balas jasa |
konsumen |
5. metode pendidikan dan pelatihan |
metode pelatihan |
on the job |
vestibule |
demonstration |
simultian |
aperanticeship |
class room methods |
Metode pendidikan |
training methods |
under study |
job rotation and progression |
coaching and conselling |
junior boar of executive or multiple
managemen |
commite assign ment |
bussines games |
sensitivity |
6. evaluasi pendidikan dan pelatihan |
kriteria pendapat: kriteria ini
didasarkan pada bagai mana pendapat peserta pelatihan mengenai program
pelatihan yang telah dilakukan. |
Keriteria belajar: belajar dapat
diperoleh dengan menggunakan skill dan kemampuen peserta |
kriteria perilaku: |
kiteria hasil: |
B. penilaian perestasi kerja |
1. pengertian perestasi kerja: menurut
Andrew F Sikula adalah: evaluasi yang sistematis terhadap pekerjaan yang
telah dilakukan oleh karyawan dan ditujukan untuk pengembangan. |
penilaian perestasi kerja: |
2. fartor yang mempengaruhi perestasi
kerja: |
3. kegunaan penilaian perestasi kerja: |
4. metode penilaian perestasi kerja: |
|
5. ruang lingkup penilaian perestasi
kerja: |
6. unsur yang dinilai: |
7. kendala /masalah dalam penilaian: |
C. pengembangan karir |
1. pengertian karir:sebagai ukuraan
promosi/pemindahan lateral kejabatan-jabatan yang menuruttanggung jawab ke
lokasi-lokasike yang lebih baikatau menyilang hubungan kerjasama selama
kehidupan seseorang |
karir adalah: sebagai petunjuk pekerjaan
yang membentuk suatu pola kemajuan yang sistematis dan jelas |
2. jalur karir adalah: pola pekerjaan
berurutan yang membentuk karir seseorang. |
3. sasaran karir adalah:posisi diwaktu
yang akan dating dimana seseorang berjuang untuk mencapainya sebagian dari
karirnya. |
pengembangan karir individual adalah:
peningkatan peribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai rensana karir. |
4. peromosi pegawai adalah: penpindahan
dari satu jabatan kejabatan lainyang mempunyai setatus dan tanggung jawab
yang lebih tinggi |
transper pegawai: |
4. kompensasi |
A. pengertian kompensasi adalah: semua
pendapatan yang berbentuk uang barang langsung atau tidak langsung yang
diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada pengusaha. |
B. jenis kompensasi |
C. asas kompensasi |
asas adil: perlakuan dan penilaian
besarnya kompensasi harus disesuikan dengan prestasi |
asa layak dan wajar: didasarkan atas
kebutuhan external adalah kompensasi yang diterima karyawan dapat memenuhi
kebutuhannya dengan normatif ideal. |
D. metode kompensasi |
metode tunggal adalah suatu metode yang
dalam gaji pokok didasarkan atas ijajah akhir dari pendidikan pormal |
metode jenak adalah metode yang dalam
gaji pokok didasarkan atas beberapa pertimbangan seperti ijajah sipat
pekerjaan, pendidikan pormal dan hubungan kekeluargaan. |
E. system kompensasi |
sistem waktu: besarnya kompensasi
ditetapkan berdasarkan standar waktu seperti perjam, perminggu, perbulan |
sistem hasil: besarnya kompensasi
ditetapkan atas besarnya kesatuan unit yang dihasilkan pekerja bukan kepada
lamanya bekerja seperti: meter, liter, kilogram dsb. |
Sistem borongan: suatu pengupahan yang
penetapan besar balas jasa yang didasarkan atas volume pekerjaan dan lamanya
pekerjaan. |
F. faktor yang mempengaruhi besarnya
kompensasi |
penawaran permintaan tenaga kerja |
kemapuan dan kesedian perisahaan |
serikat buruh dan organisasi perusahaan |
produktivitas kerja karyawan |
peraturan pemerintah |
biaya hidup pegawai |
posisi jabatan karyawan |
pendidikan dan pengalaman kerja |
kondisi perekonomian |
jenis dan sipat pekerjaan |
G. teori upah insensif |
upah perpotong propesional: dibayar
berdasarkan produktivitas pekerja dikalikan tariff upah perpotong yang dapat
dari penyelidikan waktu untuk menentukan waktu standarnya. |
Upah perpotong taylor: digunakan mengetur
tariff yang berbeda untuk karyawan yang produktivitasnya tinggi dengan yang
produktinya rendah. |
Upah perpotong kelompok: dengan
menentukan standar kelompoknya. |
5. pengintegrasian |
A. pengertian pengintegrasian adalah:
menurut hasubuan” fungsi operasioanal manajemen personalia yang terpenting,
sulit dan kelompok untuk merealisasikannya. Hal ini disebabkan karena
karyawan/ manusia bersifat dimanis dan mempunyai pikiran perasaa, harga diri,
sipat membawa latar belakang, perilaku, keinginan dan kebutuhan yang
berbedabeda dalam perusahaan. |
B. tujuan pengintegrasian adalah:
memanpaatkan karyawan agar mereka bersedia bekerja keras dan berparitsipasi
aktip dalam menunjang terpacainya tujuanya perusahaan serta terpenuhinya
kebutuhan karyawan. |
C. perinsip pengintegrasian adalah:
menciptakan kerjasama yang baik dan saling menguntungkan. |
D. metode pengintegrasian |
1. hubungan antara manusia adalah:
hubungan kemanusiaan yang harmonis, terciptanya atas kesadaran melebur
keinginan individu demi terpadunya kepentingan bersama tujuannya adalah
menghasilkan integrasi yang cukup kukuh, mendorong kerjasama yang produktif. |
2. mativasi |
pengertian motivasi adalah: G.R Terry
mengemukaan bahwa motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang |
tujuan motivasi |
a. meningkatkan moral dan kepuasan
karyawan |
b. meningkatkan produktivitas kerja
karyawan |
c. mempertahankan kestabilan karyawan |
d. meningkatkan kedisiplinan karyawan |
e. mengefektifkan pengedaan karyawan |
f. menciptakan suasana dan hubungan yang
baik |
g. meningkatkan loyalitas, kretivitas dan
partisipasi karyawan |
h. meningkatkan kesejahtraan |
i. mempertinggi rasa tanggung jawab |
j. meningkatkan efisiensi dan alat-alat
dan bbahan baku |
asas motivasi |
a. asas mengikutsertaan |
b. asas komunikasi |
c. asaspengakuan |
d. asas wewenang yang didelegasikan |
e. asas timbal balik |
model motivasi: |
a. model tradisional: model ini
mengemukakan bahwa untuk memotivasi bawahan agar gairah kerja meningkat perlu
diterapkan insentif |
b. model hubungan manusia: model ini
mengemukakan bahwa untuk motipasi bawahan supaya gairah kerjanya meningkat
adalah dengan mengakui kebutuhan social mereka dan membuat mereka merasa
berguna dan penting. |
c. Model SDM: model ini bahwa karyawan
dimotivasi oleh banyak faktor bukan hanya uang/barang atau keinginan akan
tetapi juga akan kebutuhan akan pencapaiannya dan pekerjaan berarti. |
metode motivasi |
a. metode langsung: motivasi
meteril/nonmaterial yang berikan secara langsung kepada setiap individu
karyawan untuk memenuhi kebutuhannya serta kepuasanya. |
b. Motivasi tidak langsung: motivasi yang
diberikan bukan hanya fasilitas yang menunjang gairah kerja/ fasilitas tugas
sehingga para karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya. |
alat motivasi |
a. material incentive: motivasi yang
bersipat materil yang diberikan oleh perusahaan |
b. nonmaterial incentive: yang tidak
berbentuk materi |
Jenis motivasi |
a. Motivasi positif: maksudnya manajer
memotivasi bawahan dengan member hadiah kepada mereka yang berprestasi diatas
prestasi setandar |
b. Motivasi negatif: motivasi dengan
standar mereka bahwa mereka akan mendapatkan hukuman, dengan motivasi ini
semangat mereka akah bekerja dalam jangka waktu pendek akan meningkat karena
akan dihukum, tetapi untuk jangka waktu panjang akan berakibat buruk. |
Teori motivasi |
Penyemangat dalam suatu pekerjaan. |
3. Kepemimpinan |
Pengertian kepemimpinan adalah: cara
seseorang memimpin seseorang perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan
bekerja secara produktip agar mencapai tujuan organiasasi (hasibuan). |
Gaya kepemimpinan |
a. Gaya kepemimpinan otoriter: jika
kekuasan/wewenang mutlak tetap berada pada pimpinan atau kalaupimpinan itu
menganut sistem sentralisasi wewenang. |
b. Gaya pimpinan partisipatif: apabila
gaya kepemimpinannya dilakukan dengan cara persuasive menciptakan kerja sama
yang seraasi menumbuhakan loyalitas partisifasi bawahan. |
c. Gaya pimpinan delegatif: apabila
seorang pimpinan mendelegasikanwewenang kepada bawahan dengan agak lengkap. |
d. Gaya pimpinan situasional: mengacu
pada pendekatan teori situasional yang menekankan situasi pimpinan yang
menekankan perilaku pemimpin dan merupakan model praktis yang mampu
menggunakui manajer, tenaga kerja, guru, orang tua untuk membuat keputusan dari
waktu ke waktu secara efektip dalam rangka mempengarhi orang lainan. |
E. Disiplin kerja |
1. Pengertian disiplin kerja adalah:
kesaadaran dan kesediaan seseorang menaati peraturan perusahaan dan
norma-norma social berlaku. |
2. Macam disiplin kerja |
a. Frepentif adalah suatu upaya untuk
mengerakan pegawai mengikut dan mematuhi pedoman kerja aturan-aturan yang
telah digariskan perusahaan tujuan dasarnya dalah menggerakan pegewai
bersiplin diri dengan cara frepentip dengan cara memeliharadirinya dengan
menaati peraturan-peraturan perusahaan. |
b. Disiplin kolektif: suatu upaya pegawai
dalam menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi
peraturan sesuai dengan tujuan pedoman yang berlaku pada perusahaan |
3. Teknik pelasanaan disiplin kerja |
F. Kepuasan kerja |
1. Kepuasan kerja adalah:suatu perasaan
yang menyokong atau tidak menyokong dari pegawai yang berhubungan dengan
pekerjaannya maupun dengan kondisi dirinya. |
2. Variabel kepuasan kerja |
a. Turn over |
b. Tingkat kehadiran |
c. Umur |
d. Tingkat pekerjaan |
e. Ukuran organisasi perusahaan |
3. Faktor yang mempengaruhi kepuasan
kerja: |
a. Faktor pegawai yaitu: kecerdasan,
kecakapan khusus, umur, jenis kelamin, kondisi pisik, pendidikan, pengalaman
kerja, masa kerja, kepribadian, emosi, cara berpikir, persepsi dan sikap
kerja. |
b. Faktor pekerjaan: struktur organisasi
pangkat, golongan, kedudukan, mutu pengwasan, jaminan social dan hubungan
kerja. |
4. Pengukuran kepuasan kerja: |
a. Dengan skala indeks deskripsi jabatan |
b. Dengan berdasarkan ekspresi wajah |
c. Dengan kuisioner minosotesi |
6. Pemeliharaan tenaga kerja |
A. Kesejahtraan pegawai |
1. Pengertian kesejahtraan pegawai: balas
jasa pelengkap material dan nonmaterial yang diberikan berdasarkan
kebijaksanaan. |
2. Tujuan pemberian kesejahtraan: |
a. Untuk meningkatkan kesetiaan dan
keterkaitan karyawan kepada perusahaan. |
b. Memberikan ketenangan dan kepenuhan
kebutuhan karyawan dan keluarganya |
c. Mitivasi gairah kerja, disiplin dan
produktivitas kkerja karyawan |
d. Menurunkan tingkat absensi dan turn
over |
e. Menciptakan lingkungan dan suasana
kerja yang baik serta nyaman |
f. Membantu lancarnya pelaksanaan
pekerjaan untuk mencapai tujuan |
g. Memelihara kesehatan dan meningkatkan
kwalitas karyawan |
h. Mengefektipkan pengadaan karyawan |
i. Membantu pelaksanaan program
pemerintah dalam meningkatkan kwalitas manusia Indonesia |
j. Mengurangi keruksakan dan peralatan
perusahaan |
k. Meningkatkan status social karyawan
beserta keluarganya |
3. Jenis kesejahtraan: |
Ekonomis |
Uang makan |
Uang pensiun |
Uang tranper |
Uang lebaran/natal |
Bonus igrativikasi |
Uang duka |
Pakcuan dinas |
Uang pengobatan |
Fasilitas |
Moshola |
Kaferaia |
Olah raga |
Pendidikan |
Citu hamil |
Pelayanan |
Puskesmas |
Jemputan karyawan |
Penitipan bayi |
Bantuan hokum |
Penasehat keuangan |
Asuransi |
Keredit rumah |
B. Kesehatan kerja: menurut Leon .C
Megginson dalam buku Dr. A. Anwar prabu adalah “menunjang kondisi yang aman
atau selamat dari penderitaan, keruksakan atau kerugian di tempat kerja”. |
Keselamatan kerja: menunjukan kodisi
bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa takut yang disebabkan oleh
lingkungan. |
C. Komunikasi kerja: menurut Anwar Prabu”
sebagai proses pemindahan suatu informasi, ide pengertian dari seseorang
kepada oranglain dengan harapan orang lain tersebut dapat
menginterprestasikan sesuai dengan tujuan yang dimaksud. |
7. Pemberhentian tenaga kerja |
A. Pengertian pemberhentian tenaga kerja:
pemutusan hubungan pekerjaan baik sementara maupun selamanya yang dilakukan
perusahaan atas permintaan pegawaiatau karena kehendak pihak perusahaan |
B. Bentuk pemberhentian tenaga kerja: |
Pensiun |
Pemberhentian atas permintaan pegawai |
Langsung oleh pihak perusahaan |
sementara |
Komentar
Posting Komentar